Breaking News

Post Top Ad

Your Ad Spot

8/03/2022

Bupati Brebes Tanam Jagung di Lahan TNI

Brebes,Jendelaindo - Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti SE.MH bersama jajaran Forkopimda dan OPD, melakukan tanam jagung bisi/hibrida di lahan seluas 2 hektar aset Kodim 0713 Brebes di Desa Desa Songgom, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Rabu pagi (3/8/2022).

Disampaikan bupati, penanaman jagung di lahan milik TNI ini merupakan pilot project pengembangan pertanian yang dicanangkan Pemkab, yaitu penambahan LTT (Luas Tambah Tanam) program ketahanan pangan (food security) guna merealisasikan ketahanan pangan nasional.

Menurut Idza, terwujudnya ketahanan pangan nasional mempunyai arti strategis yakni ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, ketahanan nasional, dan kemandirian bangsa. Selain padi, jagung juga merupakan komoditas strategis dan menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Itu karena jagung merupakan bahan makanan pokok, selain itu jagung juga digunakan sebagai pakan maupun bahan baku dari berbagai industri.

Lanjutnya, sampai dengan saat ini pemerintah masih berjuang keras melakukan upaya pemulihan ekonomi setelah dua tahun ke belakang dihantam pandemi covid-19, dimana salah satunya adalah kecukupan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Penanaman jagung kali ini tidak hanya untuk menambah luasan tanam saja, namun juga untuk menambah kualitas dari jagung itu sendiri serta menstabilkan stok maupun harga di pasaran,” ujarnya.

Menurut Idza lagi, Brebes sendiri memiliki potensi yang besar untuk pengembangan jagung. Penggunaan lahan sawah sampai saat ini mencapai 62,7 hektar atau sekitar 37,7 persen dari total wilayah kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah ini. Produksi di Brebes sendiri masih tergolong rendah karena para petani cenderung tanam musiman saja karena terkendala air.

Oleh karena itu, Idza berharap para poktan agar cerdas berimprovisasi agar penambahan luas tanam dapat dilakukan di desa-desa lain di wilayah Brebes, karena upaya itu juga untuk meningkatkan taraf hidup keluarga tani jagung.

“Surplus pangan atau swasembada pangan, merupakan investasi untuk menunjang pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Jadi kita harapkan kedepan tercipta kemandirian pangan (food resilience),” ujarnya dalam amanat.

Tentunya tugas ini akan menjadi lebih mudah dan ringan apabila dilakukan secara bergotong-royong bersama seluruh pihak terkait dan para petani.

Sementara itu di tempat yang sama, Dandim Letkol Infanteri Tentrem Basuki menyampaikan bahwa Kodim Brebes memanfaatkan 2 hektar dari 11,6 hektar lahan tidur bekas lapangan terbang TNI-AD Songgom.

“Pengolahan lahan juga melibatkan kelompok tani setempat yaitu Poktan Songgom. Poktan ini juga yang nantinya akan merawat tanaman jagung bersama para Babinsa Koramil 17 Songgom, anggota Komcad wilayah Kecamatan Songgom, dan juga PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kecamatan Songgom,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga dapat dijadikan momen untuk meningkatkan sinergi maupun silaturahmi dengan para petani dan masyarakat sekitar, dan juga dengan dilibatkannya masyarakat sekitar diharapkan bisa menambah income bagi saat panen nanti.

Kebersamaan di pinggiran brebes ini juga dapat kita jadikan sebagai ajang untuk mengkampanyekan budaya konsumsi pangan lokal khususnya jagung.

Tak lupa Tentrem mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir. Yulia Hendrawati M.Si, yang telah mensupport mulai dari 50 kg bibit jagung hibrida, 1 ton pupuk organik, pembangunan sumur dangkal, dan pinjaman pompa air.

Bantuan tersebut merupakan implementasi dari MoU antara Kementan RI dengan TNI-AD pada 29 September 2020, tentang percepatan penyediaan pangan nasional melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian dan pendampingan percepatan tanam dan peningkatan produksi pangan.

Tentrem juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi para gapoktan lainnya untuk menanam jagung di lahan aset milik Kodim tersebut. Ia juga menghimbau masyarakat tani agar tidak membuka lahan tanam dengan merambah hutan. Pasalnya, pengembalian kelestarian hutan sangat penting fungsinya baik untuk mencegah bencana alam, ketersediaan air tanah, mencegah percepatan pemanasan global, maupun untuk generasi selanjutnya. 

Red/Sholeh/Rls

Seputar Lain

Post Top Ad

Your Ad Spot