Semarang, Jendelaindo - Pemprov Jawa Tengah mengembangkan strategi berwisata ditengah Pandemi Covid-19 Protokol kesehatan menjadi syarat mutlak, pembukaan destinasi, jika tidak bisa mentaati pemerintah tak segan menutup operasional kepariwisataan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat menerima rombongan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), diruang rapat Kantor Gubernur, Selasa (29/9).
Lima belas pewarta dari media daring dan cetak itu, didampingi oleh Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Vinsensius Jemadu. Ganjar menyebut, destinasi wisata di jateng yang paling siap menerima pengunjung, sesuai protokol kesehatan adalah Borobudur.
Obyek wisata tersebut, menetapkan protokol ketat dalam menerima wisatawan. Sebelum dibuka, Candi Budha itu juga menerapkan simulasi, dan pembatasan area kunjungan. Hingga kini, jumlah wisatawan yang mengunjungi dibatasi hanya 1500-3000 orang, dari jumlah maksimum pengunjung hal itu karena, pihaknya tidak menginginkan pembukaan destinasi menjadi klaster penularan Covid-19.
Ganjar menambahkan, penataan tidak hanya dilakukan di obyek wisata. Akses dan tempat pendukung disekitar destinasi juga turut diperhatikan.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Vinsensius Jemadu, menyambut baik langkah evaluatif berkala yang dilakukan Pemprov Jateng. Menurutnya, pembukaan tempat wisata tak bisa mengabaikan protokol kesehatan. Ketua Forwaparekref Johan Sompotan mengatakan, kunjunganya ke Jateng untuk menilik penerapan wisata dikala pandemi.
Menurutnya, wisata di Jateng banyak yang berskala internasional. Perlu diketahui, berdasarkan dara Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, hingga Agustus 2020 jumlah wisatawan nusantara mencapai 9.147.227 orang.
Sementara, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 99.249 orang. Adapun primadona destinasi wisata di Jawa Tengah adalah Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon di Magelang, Candi Prambanan di Klaten. Adapula Destinasi Kota Lama dan Lawang Sewu di Semarang serta Taman Balekambang di Surakarta.
Wartawan : Eko
.jpeg)
