Breaking News

Post Top Ad

Your Ad Spot

10/08/2020

Jumadi Kagumi Mbah Kalimah, di Usia Senja Masih Produtif Membatik


Tegal, Jendelaindo - Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi kagum kepada Mbah Kalimah, pembatik asal Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.  Sebab, nenek berusia 92 tahun itu masih produktif menjadi perajin batik tegal hingga saat ini. 


Jumadi datang dan melihat langsung Mbah Kalimah membatik di halaman rumahnya , Rabu (7/10/2020). Diusianya 92 tahun itu, tangannya begitu luwes membubuhkan malam (lilin untuk membatik)  pada kain. Sesekali Wakil Walikota Tegal itu, bercanda gurau dengan Mbah Kalimah saat membatik, nampak keduanya sangat akrab. 


Mbah Kalimah menuturkan, Ia mulai membatik saat masih muda,  sejak berusia 25 tahun. L Ia mengatakan tak pernah libur untuk membatik. "Saben dina mbatik Pak (setiap hari membatik Pak)," ungkap Mbah Kamilah.


Nenek dengan 11 cucu dan empat cicit itu juga bercerita, di masa pandemi seperti ini yang terpenting adalah tetap beraktivitas seperti biasa. 



Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan, tadi bertemu dengan Mbah Kalimah melihat bagaimana beliau diusia senja tahun masih produktif. Artinya ini sebagai contoh buat generasi muda apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini. 


"Dimasa pandemi Beliau  masih tetap produktif membuat batik, pakai tangan tanpa dipola.  Polanya lansung apa yang ada dalam pikirannya, artinya ingatan Beliau, cara kerja Beliau masih seperti saat masih muda," kata Jumadi. 


Jumadi mengungkapkan, Mbah Kalimah membatik itu menggunakan hati, tidak hanya fikiran saja, ungkapan hati Beliau dituliskan dalam batik ini. 


Meminta kepada semua saja, masyarakat kota Tegal generasi muda tetap bersemangat walaupun pandemi ini luar biasa tetapi terap produktif. Diusia senja  ini luar biasa, bisa menjadi contoh kita semua. Harga satu kain batik ini, Rp 400 ribu dalam 2 bulan menghasilkan 3 kain batik. 


Jumadi menceritakan, banyak hal yang disampaikan Mbah Kalimah kepada dirinya tentang bagaimana menjalani hidup dan kehidupan. Yang terpenting adalah jujur, tetap bersih dalam menjalankan semua pekerjaan menggunakan hati bukan semata-mata bekerja. Bekerja dengan mencintai pekerjaannya, menggunakan hatinya agar niat ikhlas. Disamping jujur, juga sederhana dalam menjalani kehidupan. 


"Pak Jumadi, yang penting tetap sehat, tentu saja dengan mensyukuri nikmat . Dalam kejujuran kesederhanaan, mensyukuri nikmat," pungkas Jumadi menirukan ucapan Mbah Kalimah.


Red/ Sholeh 

Seputar Lain

Post Top Ad

Your Ad Spot