Manggarai Timur, NTT, Jendelaindo -Ketua DPRD Matim Heremias Dupa S.I Kom, menggelar Reses di SMAN 3 Borong, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Manggarai Timur. Selasa/20/10/2020
Turut hadir dalam kegiatan tersebut ketua DPRD Matim, kadis PUPR Matim, Sekwan DPRD Matim, ketua komite SMAN 3 Borong, Tua Golo Gendang Jawang, Tokoh masyarakat dan civitas SMAN 3 Borong.
Reses yang digelar ketua DPRD Matim dengan tema 4 pilar kebangsaan sebagai upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia
Dalam paparan materi 4 pilar kebangsaan, Yeremias Dupa S.I.Kom, mengatakan, jadilah petani dengan pendekatan pendapatan, tandas Dia.
"Petani dengan pendekatan pendapatan akan menjanjikan kesuksesan", pungkas yeremias
Sekolah tidak harus jadi PNS atau pejabat. Inovasi, kreatif dan mampu membaca peluang merupakan hal yang paling penting untuk masa depan yang lebih baik, tandas dia lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, yos marto kadis PUPR Matim memotivasi siswa untuk tetap semangat dalam belajar, untuk meningkatkan sumber daya manusia, tandas dia
"Kalian adalah generasi penerus bangsa ini. Kalian (siswa-siswi) harus memiliki rasa tanggung jawab meningkatkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dan negara kita tercinta ini, lanjut kadis PUPR Matim yang akrab disapa Yos itu.
Kepala SMAN 3 Borong, Kontantinus Eferson Rada, S.Psi mengatakan pihaknya merasa bangga dengan kehadiran ketua DPRD menggelar reses di SMAN 3 Borong, ungkap kepses yang akrab disapa Sony itu
Penguatan 4 pilar kebangsaan sebenarnya memberikan penguatan kepada siswa terhadap kecerdasannya. Khususnya kecerdasan karakter. Konsep pendidikan karakter SMAN 3 Borong menanamkan nilai-nilai moral pancasila yang hampir sejak 1998 tidak hadir dalam dunia pendidikan tandas dia lanjut
"Kegiatan hari ini sebenarnya proses terapan atau membangkitkan kembali pentingnya pendidikan moral bagi pendidikan dasar siswa", konstan menambah
Dengan memilih reses di SMAN 3 Borong konstan berharap, ketua DPRD Matim merekomendasikan supaya melakukan penginternalisasian pendidikan moral pancasila dalam kurikulum, tutup dia
Wartawan :Iren Antus