Magetan, Jendelaindo - Belum menentukan sikap terkait koalisi partai dalam menghadapi Pemilu Tahun 2024 mendatang, AHY tak mau disebut ngambang. AHY mengaku lebih berhati hati dalam membangun sebuah koalisi karena dia tak ingin koalisi bubar ditengah jalan.“ Tidak boleh terburu buru, tergesa gesa membangun suatu koalisi tiba tiba ditengah jalan bubar. Kan menjadi tidak produktif,” ujarnya ketika melakuakn safari politik ke Kabupaten Magetan, Jumat (20/05/2022).
Menurut AHY koalisi yang terbentuk saat ini masih sangat memungkinkan untuk terjadi perubahan. Partai Demokrat menurutnya lebih memilih menggunakan waktu saat ini untuk berproses dengan partai yang lain untuk membangun visi dan misi yang sama. “ Semua masih sangat dinamis, masih sangat mungkin terjadi perubahan maupun modifikasi lainnya,” imbuhnya.
AHY menambahkan Partai Demokrat membutuhkan koalisi untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang terkait ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold karena Partai Demokrat hanya memilik bekal 9,3 % PT. “ PT 20 % itu tidak sederhana, Demokrat sendiri punya bekal 9,3 % selebihnya kami harus berkoalisi nah ini kan harus ketemu tidak bisa hanya secara statistik, secara kuantitatif ketemunya 20 persen, tetapi ada banyak faktor lainnya,” imbuhnya.
Untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat AHY mengaku tidak ribet, partai lain menurutnya harus memiliki semangat dalam melakukan perubahan untuk masyarakat dan masa depan Indonesia yang lebih baik. Dia mengaku saat ini Partai Demokrat gencar melakukan safari politik untuk mendengar suara masyarakat sehingga nantinya akan menjadi program kerja yang prorakyat.
“ Kami lebih focus pada kira kira cocok tidak kalau kita ingin melakukan perubahan mengusung perbaikan kedepan, seperti apa kira kira formatnya. Ini yang perlu kita rumuskan bersama sebelum nanti ada koalisi yang terbentuk,” pungkasnya.
Laporan : Agus
.jpeg)
