JENDELAINDO - Keluarga besar guru karyawan YPLP DM PGRI JT cabang Kabupaten Banjarnegara, menggelar Halal bihalal dan Silaturahmi di Gedung PGRI Banjarnegara, Selasa (22/4/2025).
Acara yang dihadiri oleh ratusan guru di Banjarnegara ini, dihadiri juga oleh Ketua PGRI Banjarnegara, Ketua YPLP DM PGRI JT Banjarnegara dan Komisi 4 anggota DPRD Banjarnegara.
Sebelum dimulai, acara ini juga disajikan dengan meriahnya pentas seni dari kalangan siswa siswi TK PGRI.
Acara yang mengusung tema "Kembali ke Fitri, Satukan Hati, Bersinergi untuk Melayani Negeri tersebut, tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kesuksesan, tetapi juga merupakan wadah penting untuk mempererat kebersamaan yang lebih kokoh dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Pertemuan ini juga menjadi simbol dari komitmen bersama untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat.
Dengan adanya acara ini, diharapkan sinergi yang terjalin dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi dunia pendidikan dan kemajuan di Kabupaten Banjarnegara.
Dalam sambutanya, Ketua YPLP DM PGRI Jawa Tengah (Jateng) cabang Kabupaten Banjarnegara, Rossiana Susiandari, mengapresiasi atas keaktifan serta dedikasi para guru dan karyawan YPLP PGRI DM dalam mendukung program-program pendidikan dan pengembangan di daerah.
Hal ini mencerminkan, semangat gotong royong dan kolaborasi yang menjadi landasan utama dalam mencapai tujuan bersama.
"Acara Halal Bi Halal dan Silaturahmi ini tidak hanya sebuah acara formal, namun juga menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan, membangun jaringan kerja sama yang erat, serta saling menginspirasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat," ungkap Rossiana.
Menurut Rossiana, semangat kebersamaan dan gotong royong yang terpancar dari acara ini diharapkan akan terus menguatkan ikatan kekeluargaan dan kolaborasi di antara para pendidik.
Perubahan teknologi telah membawa dampak luas tidak hanya dalam hal-hal teknis, tetapi juga dalam ranah pendidikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar, bagaimana sebagai guru pendidik dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana dan efektif?
"Sebagai guru, salah satu hal penting yang kerap kali ditekankan adalah bagaimana kita sebagai pendidik dapat terus beradaptasi dan belajar mengikuti perkembangan zaman," beber Rossiana.
Dia juga berpesan, pentingnya memiliki visi yang jelas dalam membimbing generasi muda agar tidak terjebak dalam arus perubahan yang begitu cepat ini.
"Dalam menghadapi perubahan ini, guru-guru juga diajak untuk selalu merujuk pada filosofi sebagai panduan. Filosofi guru yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebijaksanaan dan keteladanan, menjadi landasan penting dalam menghadapi perubahan zaman. Seperti yang dikatakan, "Seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter anak didiknya," tambahnya.
Menyadari betapa pentingnya peran guru dalam membimbing anak-anak, maka dibutuhkan inisiatif dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri.
Tantangan karakter anak-anak yang terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi, membutuhkan pendekatan yang bijaksana dan penuh pemahaman dari para pendidik.
Dalam situasi seperti sekarang, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami perubahan yang terjadi, tidak hanya dari segi teknologi, tetapi juga dalam hal pengembangan karakter anak-anak.
Senada disampaikan Ketua Paniata, Arif Suyono, mengatakan bahwa sebagai guru pendidik, kita harus mampu bersama-sama menghadapi perubahan ini dengan penuh semangat, dan kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai pembimbing generasi mendatang.
Jadi, lanjut kata Arif Suyono, mari kita bersama-sama mengambil inspirasi dari filosofi guru sebagai pemandu dalam menghadapi perubahan teknologi dalam dunia pendidikan. Teruslah belajar, berkembang, dan tetap teguh dalam menjalani peran sebagai pembentuk karakter anak-anak untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.