Pemkab dan Rutan Banjarnegara Salurkan Bantuan Sosial untuk Keluarga Warga Binaan

Jendelaindo News
Oleh -
JENDELAINDO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara bersama Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banjarnegara, salurkan bantuan sosial kepada keluarga warga binaan serta masyarakat kurang mampu di sekitar lingkungan rutan.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, di Aula Rutan Kelas IIB Banjarnegara, Selasa (23/6/2025).

Acara yang dikemas dalam kegiatan bakti sosial (Baksos) ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan menjadi bagian dari upaya pemasyarakatan yang lebih humanis.

Kepala Rutan Kelas IIB Banjarnegara, Dodik Harmono, mengungkapkan bahwa kegiatan pemberian bansos kali ini terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, kehadiran bupati dan keterlibatan berbagai pihak membuat kegiatan ini lebih bermakna.

“Biasanya kegiatan ini terasa biasa saja, namun kali ini sangat istimewa karena ada dukungan dari Bupati dan Forkopimda. Ini bukan hanya kegiatan Rutan semata, tetapi menjadi bentuk kepedulian bersama,” ujar Dodik.

Ia menjelaskan bahwa bantuan disalurkan tidak hanya untuk keluarga warga binaan, tetapi juga menyasar masyarakat prasejahtera di sekitar rutan.

Menurutnya, keterlibatan keluarga dalam proses pembinaan sangat penting untuk mendukung perubahan positif dari para warga binaan.

“Saya berharap keluarga bisa memberikan perhatian dan dukungan moral. Jangan sampai masalah di rumah justru memperburuk kondisi psikologis mereka di dalam. Dukungan dari keluarga adalah kunci agar mereka bisa kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” tambahnya.

Sementara, Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, dalam sambutannya menegaskan bahwa warga binaan tidak boleh dianggap sebagai aib.

Istilah “warga binaan” menurutnya mengandung semangat pembinaan dan pemulihan, bukan hanya penjatuhan sanksi.

“Tujuan utama dari pemasyarakatan adalah memberikan pembinaan agar mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab,” kata Amalia.

Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi ruang untuk menjalin komunikasi antara warga binaan, keluarga, serta pemerintah. Ajang silaturahmi ini, menurutnya, penting untuk saling berbagi pengalaman dan motivasi.

“Pemberian bantuan sosial ini jangan hanya dipandang sebagai kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi ajang untuk saling berbagi, berdiskusi, dan memberi semangat. Ini bagian dari proses sosial yang mendukung pemulihan dan reintegrasi,” ujarnya.

Amalia turut menyampaikan pesan kepada warga binaan yang telah bebas maupun yang akan segera kembali ke masyarakat untuk tidak berkecil hati.

Ia mendorong mereka untuk tetap optimistis dan menjadikan masa tahanan sebagai pelajaran berharga.

“Jangan jadikan masa lalu sebagai beban. Fokus pada masa depan dan bagaimana bisa berkontribusi secara positif di tengah masyarakat,” pungkasnya.