Wabup Banjarnegara Sidak Dapur MBG, Pastikan Pelaksanaan Sesuai SOP

Jendelaindo News
Oleh -
JENDELAINDO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan optimal dan sesuai standar.

Untuk menjamin hal tersebut, Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, Lc, bersama Komandan Kodim 0704/Banjarnegara, Letkol Czi Teguh Prasetyanto, S.T, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Garda Wirasana Merah Putih di Desa Sidarata, Kecamatan Punggelan, Rabu (8/10/2025).

Sidak dilakukan untuk meninjau langsung kesiapan dan pelaksanaan kegiatan pengolahan makanan bergizi bagi pelajar penerima manfaat program MBG.

Wabup Wakhid menegaskan bahwa pemerintah daerah ingin memastikan kualitas pelayanan gizi di setiap satuan dapur berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

“Kami ingin memastikan seluruh proses pengelolaan makanan di SPPG berjalan dengan baik dan sesuai standar. Kualitas pangan, kebersihan, serta kelayakan fasilitas harus menjadi perhatian utama,” ujar Wakhid Jumali di lokasi sidak.

Dalam kunjunganya, Wabup Wakhid bersama Dandim Banjarnegara meninjau sejumlah aspek penting, mulai dari fasilitas dapur, kebersihan peralatan masak, ketersediaan air bersih, hingga sistem pembuangan limbah. Selain itu, mereka juga mengecek langsung kualitas bahan pangan yang digunakan dalam proses pengolahan menu.

Wabup Wakhid menekankan pentingnya penerapan prinsip higienitas dan keamanan pangan di seluruh dapur program MBG. Ia meminta pengelola untuk memastikan bahwa setiap bahan makanan yang digunakan telah melalui proses pemeriksaan kualitas dan gizi.

"Setiap dapur pengolah diharapkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sebagai bukti bahwa pengelolaan makanan memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wakhid menyoroti pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan pelayanan gizi. Ia meminta agar setiap tenaga pengelola dan ahli gizi aktif melakukan pemantauan terhadap menu yang akan disajikan bagi peserta didik.

“Kami meminta agar seluruh dapur MBG beroperasi sesuai SOP. Bahan pangan harus segar, aman, dan bergizi. Bila ditemukan kendala atau potensi pelanggaran, segera laporkan kepada Koordinator Pelaksana Pemenuhan Gizi (KPPG) untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Wakhid juga mengingatkan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi dari kualitas gizi dan kebersihan makanan yang disajikan. Karena itu, sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pengelola dapur menjadi kunci keberlanjutan program tersebut.