Tim Gabungan Temukan Enam Korban Banjir Bandang di Pegunungan Arfak

Deddy Noor Azis
Oleh -
JENDELAINDO - Operasi pencarian dan evakuasi korban banjir bandang di Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, kembali menemukan enam korban, Senin (19/5).

Namun, pencarian terpaksa dihentikan sementara pada pukul 13.00 WIT karena cuaca buruk dan ancaman longsor susulan.

Sebanyak 66 personel gabungan dikerahkan dalam operasi, terdiri dari 28 personel Polres Pegunungan Arfak, 13 dari Kodim 1218 Pegaf, 12 dari Basarnas, 10 dari BPBD Provinsi Papua Barat, dan 3 dari BPBD Kabupaten Pegaf.

Kapolres Pegunungan Arfak, Kompol Bernadus Okoka, S.E., M.H., memimpin langsung apel gabungan pukul 08.00 WIT sebelum tim menuju lokasi terdampak.

Dari enam korban yang ditemukan, satu telah diserahkan ke keluarga, sementara lima lainnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.

Dengan penemuan ini, total korban yang telah ditemukan mencapai enam dari 19 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang.

“Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan medan sangat berat, tim tetap solid. Operasi akan dilanjutkan esok hari,” ujar Kompol Bernadus.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Pol. dr. Iskandar, Sp.B, QHIA, MARS menjelaskan bahwa tim DVI telah disiagakan dan tengah menjalankan proses identifikasi melalui pemeriksaan forensik, sidik jari, serta pencocokan data antemortem dari pihak keluarga.

“Kami mendirikan posko mortem dan antemortem untuk mempercepat proses identifikasi korban. Jika identifikasi visual tidak memungkinkan, kami siapkan metode ilmiah lainnya,” tegasnya.

Polda Papua Barat juga mengerahkan 36 personel tambahan untuk memperkuat proses evakuasi dan identifikasi korban.

Proses pencarian dijadwalkan dilanjutkan besok pagi dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan keamanan tim di lapangan.