JENDELAINDO - Yayasan Pendidikan Harapan Bersama, menggelar acara grand launcing Universitas Harkat Negeri (UHN) serta melantik Sudirman Said sebagai Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN) Periode 2025 - 2029, Sabtu (9/8/2025).
Acara launcing dan pelantikan ini adalah sebuah Transformasi langkah baru dunia pendidikan di wilayah Kota Tegal, Disaksikan para akademisi, tokoh masyarakat, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, DPRD, tokoh agama, budayawan, dan mitra perguruan tinggi lainya.
Dijelaskan, Universitas Harkat Negeri (UHN) adalah universitas Baru yang hadir di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah yang merupakan penggabungan dari Politeknik Harapan Bersama (HARBER) dan STMIK YMI Kota Tegal, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI No. 624/B/O/2025 yang terbit pada tanggal 31 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Sudirman Said menerangkan bahwa UHN akan mengedepankan "applied science" (ilmu terapan) dan membangun "teaching factory" untuk menghadirkan pembelajaran berbasis praktik industri nyata, mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki "Soft Skills" kepemimpinan dan daya saing global.
Ia menilai tantangan UHN adalah menjaga mutu pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Program Studi dan Struktur Baru. Karena UHN menaungi 3 fakultas, 1 sekolah vokasi, dan 1 program pendidikan profesi dengan 21 program studi. Termasuk penambahan 8 program studi baru di bidang sosial - humaniora, psikologi dan pendidikan, sains dan teknologi, kesehatan, hingga profesi bidan, "terang Sudirman.
Menurutnya, Kota Tegal adalah sebagai tempat atau lokasi strategis yang merepresentasikan keberagaman budaya di Indonesia, mulai dari Sunda, Jawa, Hadrami, tionghoa hingga Eropa. Kampus ini bukan sekadar gedung, tapi wadah membangun peradaban,” Dengan visi tersebut, UHN diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus mengukuhkan Tegal sebagai kota pendidikan dan penelitian berciri maritim," tutup Sudirman.
Hadirnya juga diacara tersebut sosok perempuan yang hebat, seorang akademisi yang juga jurnalis profesional Najwa Shihab memberikan kuliah umum bertema "Shoping Future Leader"
Kuliah umum ini tak hanya menarik perhatian civitas akademika Universitas Harkat Negeri, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi masyarakat luas mengenai pentingnya media yang kredibel dan bertanggung jawab.
Najwa, menegaskan bahwa media berkualitas merupakan pilar penting dalam demokrasi dan pendidikan masyarakat. Dalam dunia yang semakin cepat berubah dan dipenuhi informasi, peran media menjadi semakin vital untuk memberikan informasi yang akurat, objektif, dan mudah dipahami oleh semua kalangan dapat membedakan antara informasi yang benar dan yang hoak sebab "Ketika media gagal menjalankan fungsinya, masyarakat akan kehilangan panduan dalam membuat keputusan yang tepat terkait kehidupan sosial, politik, dan ekonomi,, Oleh karena itu, media harus mengedepankan etika jurnalistik dan profesionalisme yang tinggi bukan asal memberitakan cepat tanpa tau dasar dan sumbernya dan tidak bisa membedakan mana opini dan mana narasi.
Universitas Harkat Negeri memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya mendidik mahasiswa secara akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai literasi media agar mereka mampu menjadi konsumen informasi yang cerdas maupun produsen konten yang bertanggung jawab tidak asal share berita kabar dari tiktok atau instagram yang sumbernya dari nitizen, " tegas Nazwa.
"Sebuah media berkualitas mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan dan pengawasan terhadap kekuasaan.
Media memainkan peran penting dalam mengawal berbagai program pemerintah dan mengkritisi kebijakan yang kurang berpihak pada rakyat dengan memberikan contoh konkret bagaimana media dapat membantu mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah, sehingga mengurangi praktik korupsi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, kolaborasi antara media, masyarakat sipil, dan pemerintah menjadi kunci sukses dalam menciptakan perubahan positif di zaman Digital.
Saat ini, banyak peluang bagi masyarakat untuk mengakses informasi secara cepat dan luas, namun juga menimbulkan risiko penyebaran informasi palsu dan ketidakakuratan di era media sosial, siapa saja bisa menjadi penyebar informasi sehingga penting bagi setiap individu untuk memiliki kemampuan literasi media yang kuat. "Jangan mudah percaya sebelum memverifikasi sumber berita.
Dilanjutkan dengan pembagian buku karya Nazwa Sihab untuk beberapa akademisi yang hadir ditutup dengan sesi foto bersama seluruh tamu undangan yang hadir.